Sejarah
PPTQ Al Kaukab
I. PROFIL SINGKAT PPTQ AL-KAUKAB BOJONGNANGKA
Kehidupan dan peradaban manusia senantiasa mengalami perubahan dalam segala hal, untuk merespon perkembangan itu, kita harus berpacu dalam mengembangkan kualitas pendidikan dan ilmu pengetahuan, sehingga kemampuan manusia dalam mengembangkan peradaban, kebudayaan dan upaya perjuangan bersama menjadi terarah dengan baik.
Pondok Pesantren Tahfizh Qur’an/PPTQ. Al Kaukab dengan izin Allah Swt diharapkan mampu menjadi solusi perubahan dan kemajuan peradaban di era modernisasi saat ini, dan menjadi lembaga yang berkontribusi dalam membina dan mencerdaskan umat yang bermanfaat untuk agama, bangsa dan negara. PPTQ. Al Kaukab terletak di Jalan GBHN, Kelurahan Bojong Nangka, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat berdiri sejak tahun 2011 dibawah naungan Yayasan Lentera Insan Nusantara Al Kaukab (YANSURA AL KAUKAB). Rintisan pesantren ini diawali oleh Pengasuh Pondok Pesantren Tahfidz Al Kaukab Dr. KH. Khoirul Huda Basyir, Lc, M.Si dan Bu Nyai Endang Riska Yani, S.Pd.I, dengan membebaskan sepetak tanah yang awalnya dijadikan Musholla Al Kaukab yang pembangunannya bertepatan pada tanggal 11 November 2011. Dan Mushola ini didirikan sebagai tempat ibadah dan kajian keislaman warga sekitar terutama kaum ibu-ibu dan para remaja.
Lokasi Pesantren yang sangat strategis berada tidak jauh dari jalan raya yang dekat dengan lokasi perumahan, pasar, dan area perkotaan memudahkan komunikasi dan pengembangan, baik dengan instansi pemerintah maupun masyarakat sekitar, dan didukung dengan lingkungan yang asri dan rindang yang dikelilingi aneka pepohonan buah-buahan yang beraneka ragam. Ditambah tata ruang PPTQ. Al Kaukab Bojong Nangka berada di daerah yang aman, bersih, sehat serta nyaman untuk belajar dan mengaji karena area jauh dari keramaian dan terletak tidak jauh dari lingkungan pemukiman penduduk. Kualitas bangunan permanen dan sudah bersertifikat. Lokasi yang strategis dengan kontur tanah rata dan padat serta prasarana pendidikan yang cukup memadai.
Adapun nama Al Kaukab diambil dari sebuah kata yang ada didalam Al Qur’an yaitu surah Yusuf (سَاجِدِينَ لِي رَأَيْتُهُمْ وَالْقَمَرَ وَالشَّمْسَ كَوْكَبًا عَشَرَ أَحَدَ رَأَيْتُ إِنِّي أَبَتِ يَا لِأَبِيهِ يُوسُفُ قَالَ إِذْ) yang menceritakan tentang mimpi Nabi Yusuf A.S saat melihat 11 bintang yang bersujud padanya (ahada ‘asyara kaukaban), sehingga nama Al Kaukab inilah yang menjadi inspirasi pengasuh untuk ditetapkan sebagai nama lembaga ini yang bertepatan dengan angka sebelas dalam peletakan batu pertama pembangunan Mushola Al Kaukab, sebagaimana nama Al Kaukab itu sendiri memiliki arti bintang, dengan harapan santri dan para generasi Al Kaukab menjadi bintang-bintang yang mampu menyinari dan menerangi kehidupaan dirinya dan orang lain dalam kebaikan, sebagaimana milyaran bintang yang selalu menerangi jagad raya.
PPTQ. Al Kaukab berupaya membentuk generasi qurani benar, pintar dan unggul yang muttafaquh fiddin untuk menjadi pemimpin umat/bangsa, yang selalu mengupayakan terciptanya pendidikan santri yang memiliki jiwa keikhlasan, kesederhanaan, kemandirian, terampil, disiplin dan memiliki pemikiran terbuka sikap moderat tanpa menghilangkan nilai nilai prinsip dalam Islam. Dengan ditopang prilaku mulia yang diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan Pesantren atas dasar ajaran Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah Saw serta bimbingan para ulama untuk meningkatkan iman, taqwa dan amal sholeh.
Pondok pesantren ini mempunyai Logo :
Makna Filosofis Logo :
Sudut 8 (Delapan) :
Angka delapan memiliki makna tersendiri dalam Al-Qur'an. Jika ditelusuri, banyak ayat ke delapan yang memiliki makna keberlangsungan dan berkelenjutan. Harapannya, lembaga Al Kaukab Bojongnangka akan terus berjaya sepanjang zaman dan mampu eksis pada setiap perubahan masa. Angka 8 sering dipahami sebagai perekat karena menggabungkan dua angka 0. Dengan demikian bintang 8 sudut dapat dimaknai sebagai perekat keberagaman. Sudut 8 juga bisa bermakna arah mata angin yang menandakan bahwa aura Al Kaukab Bojongnangka memancar ke segala arah dan santri/alumninya mampu menyebarkan kebaikan dan ilmunya ke seluruh penjuru.
Tali Tambang :
Sering dimaknai sebagai pengikat persatuan dan kesatuan, penyambung jiwa, perekat silaturrahim dan sejenisnya. Tali tambang juga dimaknai sebagai tali kekang yang mengendalikan hawa nafsu, emosi, ambisi dan hal liar lainnya yang mudlarat. Maknanya keluarga besar Al Kaukab Bojongnangka harus mampu mengendalikan diri agar tetap suci dan menjadi tauladan.
Bintang Lima :
Makna islami, menandakan lima rukun Islam. Bintang terbesar menunjukkan syahadat sebagai rukun tertinggi yaitu agama pada sisi dalam (esoterisme) yang berintikan ajaran tauhid dengan misi memanusiakan manusia. Sedangkan empat bintang lainnya adalah sisi luar agama (eksoterisme) yang berisi syari’at dan mua’amalah. Santri Al Kaukab Bojongnangka harus memahami rukun Islam dan kedudukannya dalam diri seorang muslim. Bintang lima juga bermakna sebagai representasi Nabi SAW beserta empat shahabat utamanya yang merupakan referensi pokok ajaran Islam. Pesantren Al Kaukab Bojongnangka merujuk kepada sumber tersebut dalam kurikulum, amaliah keagamaan dan kemasyarakatan, sehingga terjamin sebagai lembaga pendidikan yang paham keagamaan dan memiliki jalur yang benar dan lurus
Sedangkan makna secara sosial bintang lima adalah penanda bagi peringkat tertinggi dalam indeks kepuasan seperti halnya status hotel bintang lima atau maskapai berbintang lima. Para pendidik dan santri Al Kaukab Bojongnangka harus memiliki kualitas tertinggi dan menjadi yang terbaik
Buku dan Pena :
Adalah lambang ilmu pengetahuan paling tinggi. Buku merupakan jendela ilmu dan cakrawala, sementara pena adalah pelestari dan penebar ilmu pengetahuan. Juga bermakna perintah baca dan tulis sebagai prasyarat kemajuan peradaban manusia sebagaimana diisyaratkan wahyu Allah yang kali pertama diturunkan, yaitu kata iqra’ dan al qalam. Santri Al Kaukab Bojongnangka harus menjadi generasi cerdas, pintar dan pelestari kebenaran serta kebajikan dengan spirit ajaran Al-Qur'an.
Warna Hijau :
Biasa digunakan untuk simbol Islam yang ramah, sejuk dan damai tapi berwibawa dan menonjol, bisa juga sebagai penanda identitas faham Aswaja (Ahlussunnah Wal Jama’ah).
Warna Kuning :
Sering digunakan untuk mengasosiasikan kesejahteraan dan kemakmuran atau kematangan dalam ilmu seperti halnya padi yang menguning sehingga siap dipanen (memberi manfaat).
Tata ruang Pondok pesantren Tahfidzul Qur’an (PPTQ) Al Kaukab Bojongnangka berada di daerah yang aman, bersih, sehat serta nyaman untuk belajar karena jauh dari keramaian dan terletak di lingkungan pemukiman penduduk. Kualitas bangunan baik dan permanen dan sudah bersertifikat dan akta tanah paten. Lokasi yang strategis dengan kontur tanah rata dan padat.